semua cerita memiliki judul,tapi entahlah...
untuk saat ini itu tak berlaku untukku. aku bingung dan gamang akan apa yang aku tulis,judul apa yang cocok untuk menulis dari sebuah kisah cinta ini.
ku temui kebuntuan di dalamnya akan sebuah judul.
silahkan membaca.
dan berikan aku sebuah judul yang cocok untuknya.
*****************************************
“Oke,saya cukupkan sekian mata
kuliah kita hari ini. Sampai bertemu tahun depan,dan selamat tahun baru
semuanya” ucap ibu dosenku dengan
tersenyum.
Mereka mulai keluar satu persatu,tentunya aku yang paling
pertama keluar. Karena nanti malam aku ada janji dengan seseorang, yang special
tepatnya.
Oiia..kenalkan,aku Anggifa nurafitriana. Aku mahasiswi desaign
semester awal.
Yah di sebuah universitas swasta. Malam nanti,malam minggu
tepatnya di malam tahun baru 2012 ini. Aku akan bertemu dengannya. Dengan
siapa?. Dengan dia tentunya, Aska Muhammad Hitlera, sayangku.
Aku melihat jam di tanganku,aku harus bergegas. Aku
menyiapkan baju dan segala macam peralatanku.
Dan tentunya hadiah untuknya,aku bahagia menjalani semua
ini. Meski kadang aku harus bersusah payah menemuinya. Yah..karena letak kota
kita yang berjauhan,dia di luar kota dan aku diam di sini.
Aku memaklumi keadaan kami yang penuh akan kecurigaan tapi
aku menyukainya,karena aku bias merasakan dalamnya cinta miliknya untukku.
Ku tunggu malam nanti dengan sebuah perjalanan pendek dalam
sebuah rute yang jauh,mungkin ini terasa lama bagi mereka tapi bagiku ini
terasa seperti setengah waktu untuk menunggu.
Kunikmati sebisa mungkin perjalanan ini. Kulihat di luar
sana. Terlihat hujan dari luar jendela,langit yang mendung dan basah. Yah..hujan
selalu menemaniku di sebagian rute perjalananku.
Berkali-kali ponselku berdering,tertera nama di layarnya dan
sebuah foto. Askaku.
Dia telah siap menjemputku, perjalanan ini akan selesai sebentar
lagi. Namun,aku takkan membiarkan aska menungguku untuk sekarang.
Saat telah sampai,ku mulai menghubungi aska untuk
menjemputku. Biarlah aku menunggunya disini.
Saat itu seseorang ibu-ibu menyapaku dengan ramah dan
mempersilahkanku untuk duduk di depan toko miliknya, aku tersenyum dan
mengiyakan tawarannya dengan tak lupa membalas dengan ucapan terimakasih.
“Weh..lama juga yah si aska”
gerutuku pelan. Tapi aku tetap menunggunya.
Dan ku dengar deru suara motornya di kejauhan,ku melihat di
ujung jalan dan tepat sekali ia datang. Aku takkan meneriakinya “sayang, aku
disini”. (Haha… kelakuan lebay)
Dia melaju terus,hingga di ujung jalan sana tempat ia biasa
menungguku. Tak berapa lama ponselku berdering. Ia meneleponku.
“dimana?” Katanya cepat.
“disini,liat deh ke depan ada plang
iklan di depannya ada toko keliatan nggak?” jelasku.
“ouhh,iyah oke,,keliatan’ katanya
dengan melihat ke arahku.
Tapi aku tak dapat melihatnya dengan jelas,karena
terbatasnya penglihatanku di malam hari.
“tuutttttt….” Telepon itu di tutup.
Dan tak berapa lama,ia datang, aku bergegas naik ke atas
motornya sebelum ia bisa menciumku.
Katanya saat bertemu nanti,hal pertama yang ia lakukan
adalah mencium pipiku. Dan hal itu takkan pernah terjadi,
“sumpahh..malu..!, gug mungkin kan
cium pipi depan umum gini” Batinku dalam hati.
Dia menengok ke arahku. Dan terseyum. Aku membalasnya dengan
sedikit singgungan tawa bodohku.
Dan ia mulai menjalankan motornya.
Ahh..dia selalu terlihat berbeda saat kita bertemu kembali, tambah…disana
dan dsini dan tentunya, setiap itu rasa sukaku,sayangku,cintaku pun terus
bertambah padanya.
“mmm…mau sessuatu gug?,katanya di
sela ia menyetir.
“appah?” tanyaku penasaran ingin
tahu.
“Susu coklat..!” katanya dengan
nada riang.
“Aghhh..mau donk”, jawabku tanpa
malu-malu.
“Niih…ambil di saku” jawabnya riang.
Aku meraba-raba saku celananya dan mengeluarkan susu coklat
kotak dingin kesukaanku.
Mmm…mungkin dia lama menjemputku tadi,gara-gara ini. Hhe,aku
tertawa dalam hati. Aku menikmati susu coklatku pemberiannya. Aku bahagia bisa
bertemu lagi dengannya. Kulingkarkan satu tanganku kepinggangnya dan satu
tanganku lagi memegang kotak susu coklatku.
“sayang,udah makan belum? Tanyanya”
“Belum,tapi minum susu aja jadi
kenyang deh” jawabku .
“Masa sih?”,tanyanya.
“Iyah sayang,kita mau kemana nih?”
balasku bertanya.
“Kemana yah?,ke Azia Plaza yuk,sekalian
makan terus nonton”.
“Hayu deh,kemanapun kamu aku
ikut,hhe…”
“Ehh..liat deh itu plat nomornya
unik” tegurnya padaku dengan bertanya.
“Mana?” tanyaku penasaran.
“Itu yang di depan?”
“Ouhh,,dari daerah mana tuh sayang?”
“Bandung deh,unik yah D 100 AN”
“iah sayang,unik beda sendiri”.
“Nanti kita bikin yuk” ajaknya
usil.
“Emang bisa?”
“Yah..bisa lah,nanti kita buat G 14
NA”
“Hmmm..emang plat nomor G dari mana
sayang,ada gitu?
“Ada ,dari sumatera”.
‘Ouhh..yaudah,nanti aku yang beli mobilnya
kamu yang bikin platnya,
Hehe…” jawabku usil.
“Iyah,asal sama-sama kan sayang”.
“Iyah dong”.
Dan percakapan di jalan itu berakhir saat motor yang kita
kendarai mendekati azia plaza.
Kami mulai memasuki lahan plaza. Motornya terhalang karcis
electronic.
Ia memberikanku kartu parkir untuku simapn sejenak,dan aku
memberikan bapak penjaga mesin k-electronic itu uang pakir.
“Hei,mau apah?” tegur aska
menatapku.
“Mau ngasih uang parkir” jawabku
dengan tampang bloon.
“Nanti dodol”
“Agghhhh..lupa. haha,ya ampun malu”
sambil memukul-mukul pundaknya, mengaba-abanya untuk cepat melajukan motor.
“Hahaha…” tawanya dengan melajukan
motor memasuki lapangan pakir di basement.
Aku turun dan menunggunya mencari
dan meletakan motornya di ruang parkir basement plaza itu. Ia berjalan ke
arahku dengan tersenyum, aku menggandeng tangannya. Terasa dingin.
Kurapatkan jari-jari tanganku untuk menghangatkan tangannya.
Kami berjalan memasuki area plaza,melihat-lihat dan mencari
tempat yang pewe.
Dan ketemu, tepatnya di depan sebuah tv plasma. Di depan
sebuah foodcourt.
Sayang kamu mau apa? Tanyanya.
“mmm..apa yah bingung nih sayang”
balasku dengan melirik dan melihat-lihat ke belakangku.
Aku berpikir,enaknya apa yah?
“saying aku mau milkshake chocolate
aja deh” jawabku manja.
“ouh..yaudah tunggu yah disini
sebentar”.
Dia beranjak dari tempat duduknya, dan pergi kesalah satu
foodcourt yang tak jauh dari tempat duduk kami. Dia berdiri mengantri dan
memesan minuman kami berdua.
Dia melirik kearahku, saat aku melihat kearahnya dan tatapan
mata kami bertemu. Dia tersenyum ke arahku begitupun aku.
Aku mengalihkan pandanganku kerah TV. Dan tak berapa lama
aska pun datang dan memberikan pesananku.
“lohh..kok ada biskuitnya saying?
Tanyaku sedikit complen.
“iyah sayang kalo milkshakenya aja
kayanya kurang enak jadi di tambahin itu,enak deh”.
Aku mencobanya dan bersuara,
“ighh..iah sayang,enak” ujarku
riang.
Kamipun mulai berbincang berbagai macam hal.