Rasa ini.
Alunan lagu vierra-rasa ini menemaniku saat ini,
kubahagia jika kau mau menemaniku lagi di sepinya ruang rindu ini.
*******
Seberusaha ku mencoba tuk menyakinkanmu bahwa rasa ini untukmu.
Tapi apakah kau milirikku sejenak,melihatku?.
Seberusaha ku mencoba tuk mengembalikan rasa itu di hatimu.
Tapi apakah kau mencoba tersenyum padaku atas semua usaha yang kulakukan?.
Kau hanya pergi dan berlalu dengan keegoanmu.
Acuhnya sikapmu terhadapku, membuatku tak berharga lagi bagimu.
Sejauh itu usahaku,takkan ada perempuan yang mencobanya selain aku.
Aku yakin itu dan aku tau itu.
Dia takkan mencoba berlaku dan melakukan apa yang kulakukan.
Kau hanya menganggapku seonggok usang yang patutnya kau lupakan.
Meski hujan sering mengingatkanku padamu, dan membuatku berkali-kali
harus mengalah dan luluh akan rasa ini. Dan aku tau aku ini masih rapuh
saat airmata ini jatuh untuk kesekian kalinya.
Di depanmu aku mencoba untuk tersenyum dan tertawa lebar,
kau membalasnya. Tapi aku tau walaupun kau di sampingku hati dan
pikiranmu berada di tempat lain bersamanya,yang selalu kau inginkan.
Di balik punggungmu, aku menangis dalam sepi.
Sendiri terbalut sepi yang menyakitkan.
Tak di hargainya keberadaanku saat itu,membuatku merasa kau memang tak lagi menyimpannya untukku nanti.
Saat itu aku yakin,semua perkataanmu benar. Yah benar..!
Apapun usaha yang kulakukan,mungkin semuanya akan sia-sia belaka karena semuanya berada di tanganmu.
Akahkan seperti itu?.
Tapi akan kupendam rasa ini untukmu hingga nanti,
saatnya kita bertemu dalam keadaan yang lebih baik di takdir yang sama.
Apakah mungkin kau merasakan semua yang kurasakan.
Sakit ini,rindu ini,cinta ini.
Aku tak tahu,karena kau tak pernah memberi taunya.
Apakah kau menipuku?
Apakah kau tega melakukannya semua itu padaku?,
yah tentu saja.."itu terkaaanku".
Bukankah kau manusia biasa yang labil dan bisa berubah sewaktu-waktu. Tapi aku...?.
Kusimpan hingga nanti rasa ini.
Di hati kecilku ini.
Yah....hati yang tak pernah bohong.
Aku hanya bisa menerka-nerka,dan menebaknya apa yang kau rasakan.
Apa yang kau pikirkan.
Apa yang kau lakukan.
Dan aku tak tahu akan itu.
Aku memang bodoh hingga mudah tersakiti dan disakiti olehmu lagi.
Apakah nanti,keadaan akan berubah dan kau akan berada di sampingku dalam sesuatu yang berbeda.
Entahlah....!
Jika memang kita harus mengulangnya dari awal,
dari saat aku tak mengenalmu, tak tahu akan dirimu, saat pertama kita bertemu.
Untuk mengulangnya dari awal lagi. Tak apa,meski butuh waktu lama untuk sebuah proses.
Ingin ku bertemu di tempat pertama kita bertemu.
Dan mengulang kejadian yang pernah kita lakukan.
Agar kau tahu, aku masih teringat semua kejadian yang pernah kita lakukan bersama.
Semuanya ku bingkai rapi dan ku simpan dalam sebuah album di memori yang tak berbatas dan takkan pernah habis.
Meski berbatas waktu.
Meski waktu dan jarak membentangkan penyekat di antara kita.
Tapi suatu saat nanti jarak dan waktulah yang akan menyatukan kita.
Pergilah..tapi kembalilah nanti.
Tapi jika tak ingin.
Silakan...pergi.
Kejarlah apa yang selama ini kau inginkan dan kau mau ,Dia.
Bertahan untukmu,meski aku tahu akan sakit untuk dirasakan.
Meski lama untuk kujalani.
Meski sulit untuk dilewati.
Sedih...
Ku tahu kini perasaanmu kepadaku.
Sedih....
Saat kau tak yakin kepadaku,akan cintaku.
Jalan berliku,takkan membuatku menyerah akan cinta kita.
Tatap mataku dan kau akan tahu semua yang kurasakan.
aku bertahan.
Karena kuyakin cintaku kepadamu.
Sesering kau mencoba tuk mematikan hatiku.
Takkan terjadi,
karena yang ku tahu kau hanya untukku.
Aku bertahan.
Ku kan tetap pada pendirianku.
Sekeras kau mencoba tuk membunuh cintaku.
Mungkinkah...kau merasakan semua yang ku rasakan???!.
Ich lieben dich.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar