Sebuah ikatan pernikahan

Pernikahan tidak semudah itu dijalani, tidak segampang mulut manismu berbicara. Ada saatnya kita mengalah, kalah Dan menang bukan itu yang dicari. Dalam pernikahan tidak ada menang Dan kalah. Jika pernikahan masih memandang siapa untung, siapa rugi. Itu bukan pernikahan tapi perdagangan.

Seorang wanita yang telah menikah tidak sebebas dulu, tidak seluasa dulu.

Pernikahan seperti bersarang dalam sangkar, seperti burung yang ingin terbang jauh Dan tinggi menggapai langit namun kakinya terantai dalam sarang,itulah yang di sebut pernikahan. 

Laki laki apakah harus seperti itu pada perempuan?. Lalu,kenapa saya tidak jadi laki laki saja agar bisa jumawa.

Haruskah memukul atas dalil agama Dan hadist, agar perempuan yang telah menikah itu menurut?. Haruskah pernikahan itu seperti ini, Laki laki yang super power Dan superior bebas melakukan apapun terhadap perempuan yang dinikahinya. Baik perkataan Dan sikap yang kasar,atas dasar pembelajaran. Apakah nabi seperti itu pada ISTRINYA?. Apakah nabi memukul Istrinya, aghhh...tapi jauh sekali Sikap saya Dan sifat kamu bila di sejajarkan dengan istri NABI,jadi biarlah LAKI LAKI sebagai suami seperti itu.

Jadi perempuan itu sakit, saya ingin jadi laki laki saja. Apa enaknya jadi PEREMPUAN, terus disakiti padahal melahirkan saja sudah sakit, kehamilan saja sudah MELELAHKAN. Apa masih juga harus disakiti. 

Padangan lingkungan sekitar tidaklah mengenakan, Kalian sesama perempuan apakah tidak ada empati terhadap sesama perempuan?. Malah sering kali, saling menohok terhadap "korban". 

Apa dirimu merasa lebih baik, karena tidak mengalaminya, karena tidak merasakanya.

Bisakah mulutmu kau tahan dulu, Dan gunakan tangan untuk merangkulnya. Gunakan telinga untuk mendengarnya. Daripada harus menghakimi Dan mengomentari, Hingga membuatnya merasa malu Dan menutup diri.

Perlakuan dari laki laki suaminya saja sudah menyakitkan,apakah kalian juga masih tega membuatnya jatuh.

Perempuan ini, merasa rendah diri Dan merasa tidak berharga, hingga terkadang Saat malam malam tiba, pikiran untuk mati membayanginya. Untung masih ada iman dihatinya, hingga semua itu hanya menjadi uap.

Iyah, memang saya tahu. Laki laki itu yang telah jadi Suami, Kunci surganya Istri, Bahkan laki laki layak di sembah Dan disujudi. 

Perempuan banyak masuk neraka karena tidak taat pada suaminya. Lalu, apakah harus LAKI LAKI bersikap kasar Dan memukuli PEREMPUAN atas dasar semua itu. Atas dasar surga Dan neraka.

Perempuan itu pun ingin bahagia, meski hidup didunia ini hanya sebentar.

Bahagiakanlah aku,meski bukan dengan belanja tas mahal, baju bagus Dan Jalan jalan keluar negeri. 

Bahagiakanlah aku, menjadi suami yang "BAIK" tidak kasar dan menyakiti.