Jumat, 04 Mei 2012

cerita cinta tak berjudul



 semua cerita memiliki judul,tapi entahlah...
untuk saat ini itu tak berlaku untukku. aku bingung dan gamang akan apa yang aku tulis,judul apa yang cocok untuk menulis dari sebuah kisah cinta ini.
ku temui kebuntuan di dalamnya akan sebuah judul.
silahkan membaca.
dan berikan aku sebuah judul yang cocok untuknya.





*****************************************

“Oke,saya cukupkan sekian mata kuliah kita hari ini. Sampai bertemu tahun depan,dan selamat tahun baru semuanya”  ucap ibu dosenku dengan tersenyum.
Mereka mulai keluar satu persatu,tentunya aku yang paling pertama keluar. Karena nanti malam aku ada janji dengan seseorang, yang special tepatnya.
Oiia..kenalkan,aku Anggifa nurafitriana. Aku mahasiswi desaign semester awal.
Yah di sebuah universitas swasta. Malam nanti,malam minggu tepatnya di malam tahun baru 2012 ini. Aku akan bertemu dengannya. Dengan siapa?. Dengan dia tentunya, Aska Muhammad Hitlera, sayangku.
Aku melihat jam di tanganku,aku harus bergegas. Aku menyiapkan baju dan segala macam peralatanku.
Dan tentunya hadiah untuknya,aku bahagia menjalani semua ini. Meski kadang aku harus bersusah payah menemuinya. Yah..karena letak kota kita yang berjauhan,dia di luar kota dan aku diam di sini.
Aku memaklumi keadaan kami yang penuh akan kecurigaan tapi aku menyukainya,karena aku bias merasakan dalamnya cinta miliknya untukku.
Ku tunggu malam nanti dengan sebuah perjalanan pendek dalam sebuah rute yang jauh,mungkin ini terasa lama bagi mereka tapi bagiku ini terasa seperti setengah waktu untuk menunggu.
Kunikmati sebisa mungkin perjalanan ini. Kulihat di luar sana. Terlihat hujan dari luar jendela,langit yang mendung dan basah. Yah..hujan selalu menemaniku di sebagian rute perjalananku.
Berkali-kali ponselku berdering,tertera nama di layarnya dan sebuah foto. Askaku.
Dia telah siap menjemputku, perjalanan ini akan selesai sebentar lagi. Namun,aku takkan membiarkan aska menungguku untuk sekarang.
Saat telah sampai,ku mulai menghubungi aska untuk menjemputku. Biarlah aku menunggunya disini.
Saat itu seseorang ibu-ibu menyapaku dengan ramah dan mempersilahkanku untuk duduk di depan toko miliknya, aku tersenyum dan mengiyakan tawarannya dengan tak lupa membalas dengan ucapan terimakasih.
“Weh..lama juga yah si aska” gerutuku pelan. Tapi aku tetap menunggunya.
Dan ku dengar deru suara motornya di kejauhan,ku melihat di ujung jalan dan tepat sekali ia datang. Aku takkan meneriakinya “sayang, aku disini”. (Haha… kelakuan lebay)
Dia melaju terus,hingga di ujung jalan sana tempat ia biasa menungguku. Tak berapa lama ponselku berdering. Ia meneleponku.
“dimana?” Katanya cepat.
“disini,liat deh ke depan ada plang iklan di depannya ada toko keliatan nggak?” jelasku.
“ouhh,iyah oke,,keliatan’ katanya dengan melihat ke arahku.
Tapi aku tak dapat melihatnya dengan jelas,karena terbatasnya penglihatanku di malam hari.
“tuutttttt….” Telepon itu di tutup.
Dan tak berapa lama,ia datang, aku bergegas naik ke atas motornya sebelum ia bisa menciumku.
Katanya saat bertemu nanti,hal pertama yang ia lakukan adalah mencium pipiku. Dan hal itu takkan pernah terjadi,
“sumpahh..malu..!, gug mungkin kan cium pipi depan umum gini” Batinku dalam hati.
Dia menengok ke arahku. Dan terseyum. Aku membalasnya dengan sedikit singgungan tawa bodohku.
Dan ia mulai menjalankan motornya.
Ahh..dia selalu terlihat berbeda saat kita bertemu kembali, tambah…disana dan dsini dan tentunya, setiap itu rasa sukaku,sayangku,cintaku pun terus bertambah padanya.
“mmm…mau sessuatu gug?,katanya di sela ia menyetir.
“appah?” tanyaku penasaran ingin tahu.
“Susu coklat..!” katanya dengan nada riang.
“Aghhh..mau donk”, jawabku tanpa malu-malu.
“Niih…ambil di saku” jawabnya riang.
Aku meraba-raba saku celananya dan mengeluarkan susu coklat kotak dingin kesukaanku.
Mmm…mungkin dia lama menjemputku tadi,gara-gara ini. Hhe,aku tertawa dalam hati. Aku menikmati susu coklatku pemberiannya. Aku bahagia bisa bertemu lagi dengannya. Kulingkarkan satu tanganku kepinggangnya dan satu tanganku lagi memegang kotak susu coklatku.
“sayang,udah makan belum? Tanyanya”
“Belum,tapi minum susu aja jadi kenyang deh” jawabku .


“Masa sih?”,tanyanya.
“Iyah sayang,kita mau kemana nih?” balasku bertanya.
“Kemana yah?,ke Azia Plaza yuk,sekalian makan terus nonton”.
“Hayu deh,kemanapun kamu aku ikut,hhe…”
“Ehh..liat deh itu plat nomornya unik” tegurnya padaku dengan bertanya.
“Mana?” tanyaku penasaran.
“Itu yang di depan?”
“Ouhh,,dari daerah mana tuh sayang?”
“Bandung deh,unik yah D 100 AN”
“iah sayang,unik beda sendiri”.
“Nanti kita bikin yuk” ajaknya usil.
“Emang bisa?”
“Yah..bisa lah,nanti kita buat G 14 NA”
“Hmmm..emang plat nomor G dari mana sayang,ada gitu?
“Ada ,dari sumatera”.
‘Ouhh..yaudah,nanti aku yang beli mobilnya kamu yang bikin platnya,
Hehe…” jawabku usil.
“Iyah,asal sama-sama kan sayang”.
“Iyah dong”.
Dan percakapan di jalan itu berakhir saat motor yang kita kendarai mendekati azia plaza.
Kami mulai memasuki lahan plaza. Motornya terhalang karcis electronic.
Ia memberikanku kartu parkir untuku simapn sejenak,dan aku memberikan bapak penjaga mesin k-electronic  itu uang pakir.
“Hei,mau apah?” tegur aska menatapku.
“Mau ngasih uang parkir” jawabku dengan tampang bloon.
“Nanti dodol”
“Agghhhh..lupa. haha,ya ampun malu” sambil memukul-mukul pundaknya, mengaba-abanya untuk cepat melajukan motor.
“Hahaha…” tawanya dengan melajukan motor memasuki lapangan pakir di basement.

Aku turun dan menunggunya mencari dan meletakan motornya di ruang parkir basement plaza itu. Ia berjalan ke arahku dengan tersenyum, aku menggandeng tangannya. Terasa dingin.
Kurapatkan jari-jari tanganku untuk menghangatkan tangannya.
Kami berjalan memasuki area plaza,melihat-lihat dan mencari tempat yang pewe.
Dan ketemu, tepatnya di depan sebuah tv plasma. Di depan sebuah foodcourt.
Sayang kamu mau apa? Tanyanya.
“mmm..apa yah bingung nih sayang” balasku dengan melirik dan melihat-lihat ke belakangku.
Aku berpikir,enaknya apa yah?
“saying aku mau milkshake chocolate aja deh” jawabku manja.
“ouh..yaudah tunggu yah disini sebentar”.
Dia beranjak dari tempat duduknya, dan pergi kesalah satu foodcourt yang tak jauh dari tempat duduk kami. Dia berdiri mengantri dan memesan minuman kami berdua.
Dia melirik kearahku, saat aku melihat kearahnya dan tatapan mata kami bertemu. Dia tersenyum ke arahku begitupun aku.
Aku mengalihkan pandanganku kerah TV. Dan tak berapa lama aska pun datang dan memberikan pesananku.
“lohh..kok ada biskuitnya saying? Tanyaku sedikit complen.
“iyah sayang kalo milkshakenya aja kayanya kurang enak jadi di tambahin itu,enak deh”.
Aku mencobanya dan bersuara,
“ighh..iah sayang,enak” ujarku riang.
Kamipun mulai berbincang berbagai macam hal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar